Ancaman keamanan internal dan eksternal kini beragam dengan metode yang semakin canggih. Untuk itu, bisnis dituntut agar terus mampu melindungi jaringan bisnis mereka dengan solusi keamanan self-defending network dari berbagai jenis ancaman.
Self-defending network digadang-gadang menjadi keamanan jaringan generasi berikutnya yang dapat membantu tim IT memahami cara menerapkan solusi keamanan jaringan terintegrasi secara end-to-end. Selayaknya solusi keamanan jaringan, self-defending network merupakan proteksi yang dapat digunakan di seluruh jaringan untuk memantai trafik hingga memungkinkan jaringan menjadi lebih proaktif dalam mencegah dan mengurangi serangan jaringan.
Self-defending network merupakan salah satu bentuk keamanan primer yang dapat memberikan wawasan unik ke seluruh rangkaian solusi proteksi cyber-attack. Ketahui lebih lanjut mengenai self-defending network dalam artikel berikut.
Apa itu Self-Defending Network?
Konsep self-defending network sebenarnya bukan istilah baru untuk menggambarkan jaringan sebagai platform. Perkembangan data analytics, AI, ML, Robotic Process Automation (RPA), dan Application Programming Interfaces (APIs) telah menjadi bekal memadai untuk menciptakan self-defending network. Di sisi lain, perusahaan di seluruh dunia juga dituntut memberikan proteksi ekstra terhadap keamanan jaringan seiring dengan meningkatnya ancaman keamanan siber.
Pada dasarnya, self-defending network adalah kumpulan perangkat jaringan dan keamanan yang bekerja sebagai satu kesatuan untuk memproteksi dan melawan serangan siber. Selain itu, self-defending network juga akan terus beradaptasi agar tetap selangkah lebih maju dari berbagai bentuk ancaman siber.
Secara keseluruhan, self-defending network terdiri dari teknologi, proses, dan manusia untuk mengelola, memantau, mengatur, mengotomatisasi, dan merespons serangan siber dengan lebih cepat dan hemat biaya. Semua komponen self-defending network ini disatukan menggunakan seperangkat alat dan proses otomatisasi untuk memberikan keamanan di seluruh lapisan jaringan. Self-defending network memastikan semua komponen termasuk perangkat dengan antivirus, proxy, firewall, VPN, endpoint detection, IDS/IPS, patch management, SIEM, bekerja sama dan terintegrasi menggunakan pendekatan agnostik untuk melakukan pemantauan mendalam, manajemen, orkestrasi, dan respons otomatis terhadap serangan siber.
Pada infrastruktur mutli-vendor, kemampuan integrasi teknologi dari vendor yang berbeda dalah kuncinya. Self-defending network harus menyediakan lapisan komunikasi antara semua sistem dengan cara yang sangat aman dan mulus untuk mengelola dan mengintegrasikan beberapa vendor agar dapat mengotomatisasi dan mengatur proteksi keamanan.
Baca Juga: Optimalkan Koneksi WiFi yang Andal dan Aman dengan Hybrid WiFI Allied Telesis
Komponen Self-Defending Network
Self-defending network adalah solusi keamanan inovatif yang memantau trafik masuk dan melintasi jaringan bisnis tanpa kompleksitas dan biaya ekstra. Self-defending network dapat menjadi solusi otomatisasi keamanan jaringan untuk meningkatkan ROI bisnis. Berikut tiga komponen self-defending network untuk melindungi jaringan Anda.
AMF-Sec Controller
Komponen ini merupakan “otak” dari self-defending network yang otomatis terintegrasi dengan firewall untuk merespons berbagai ancaman keamanan.
Autonomous Management Framework (AMF)
Mesin otomatisasi yang mengontrol jaringan dan menghemat biaya manajemen dengan mengotomatiskan tugas admin sehari-hari.
AMF-Capable Network Switches
Perangkat jaringan yang dikontrol AMF untuk mengisolasi dugaan ancaman siber.
Keuntungan Self-Defending Network
Umumnya mayoritas solusi proteksi ancaman siber hanya memblokir trafik yang mencurigakan saat melewati firewall untuk mendeteksi dan memblokir ancaman internal. Namun, self-defending network dapat mengisolasi trafik di mana saja di jaringan, termasuk ancaman yang tidak disengaja secara internal melalui USB atau perangkat BYOD. Mengutip situs Allied Telesis, berikut keuntungan menerapkan self-defending network.
-Respons ancaman secara langsung, akurat, dan otomatis tanpa intervensi manual dalam bentuk apa pun.
-Memproteksi dari perangkat pengguna yang dicurigai tanpa memerlukan instalasi dan pemeliharaan software.
-Terintegrasi dengan solusi firewall yang ada tanpa perlu konfigurasi ulang atau update software.
-Melindungi jaringan wire dan wireless dengan mengontrol jaringan–bukan perangkat, dari berbagai bentuk ancaman saat terhubung ke jaringan.
Cara Kerja Allied Telesis Self Defending Network
Seperti halnya solusi keamanan lain, self-defending network juga bekerja dengan melindungi jaringan keamanan bisnis. Idealnya, jaringan akan mempertanyakan diri berdasarkan ancaman yang terdeteksi dan perangkat yang menyebabkan masalah. Cara ini dilakukan agar perangkat yang bertanggung jawab secara otomatis diisolasi dari jaringan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.
Solusi self-defending network Allied Telesis akan bekerja dengan firewall yang ada untuk merespons ancaman secara instan. Komponen AMF-Sec controller menggunakan teknologi adaptor inovatif yang didukung kecerdasan otonom ke jaringan yang otomatis merespons setiap serangan yang terdeteksi.
AMF-Sec controller terintegrasi dengan sebagian besar produk firewall untuk memusatkan kebijakan keamanan pada satu perangkat dan menghemat biaya serta mengurangi ketidaknyamanan saat harus mengubah perangkat keamanan.
Allied Telesis akan merespons ancaman dengan cepat dan akurat dengan tindakan yang dapat dikonfigurasi tergantung pada peristiwa firewall. Dengan begitu, setiap kunjungan yang tidak disengaja ke laman web yang meragukan dapat dibedakan dari upaya jahat untuk mencuri data.
Selain itu, perangkat yang dicurigai juga dapat diisolasi sepenuhnya dari jaringan, atau dipindahkan ke area karantina untuk proses perbaikan. Sementara perangkat pengguna yang dicurigai dapat diisolasi secara otomatis, apakah itu wire atau wirelss untuk memastikan tidak ada kelemahan di mana pun di jaringan Anda.
Allied Telesis self-defending network tidak memerlukan software khusus untuk diinstal pada perangkat pengguna. Alih-alih mematikan perangkat, solusi Allied Telesis akan mengontrol jaringan untuk membatasi akses hingga proses perbaikan rampung dan memblokir ancaman yang berasal dari server data center.
Allied Telesis self-defending network juga akan memantau dan melindungi trafik yang bergerak dalam jaringan bisnis tanpa menambah latensi yang tidak dapat diterima. Solusi ini memungkinkan alat keamanan untuk memantau salinan trafik sehingga tidak ada latensi dan memblokir ancaman apa puns ecara otomatis dan instan.
Dapatkan Solusi Allied Telesis di XDC
Allied Telesis sebagai principal XDC menghadirkan solusi proteksi self-defending network pada jaringan bisnis Anda. Allied Telesis akan membantu bisnis Anda merespons berbagai ancaman siber dengan melindungi jaringa serta perangka sebagai respons yang akurat dan otomatis tanpa intervensi manual.
Tim IT profesional XDC yang berpengalaman dan tersertifikasi juga akan membantu Anda melewati setiap proses saat mengadopsi solusi Allied Telesis. Tim IT XDC akan membantu Anda mulai dari proses konsultasi, deployment, management, hingga dukungan after sales untuk memastikan Anda terhindar dari trial and error.
Tertarik dengan solusi Allied Telesis? Hubungi tim XDC melalui info@xdc-indonesia.com untuk informasi lebih lanjut.