Setiap negara berusaha mencapai kemandirian industri untuk mengurangi ketergantungan pada impor, dan Indonesia tidak terkecuali. Dengan adanya Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2021, Indonesia mempertegas komitmennya dalam mendukung pengembangan industri lokal melalui kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Kebijakan ini berperan penting dalam memastikan produk dan jasa yang dihasilkan di Indonesia memiliki proporsi komponen dalam negeri yang tinggi, sehingga mendukung penguatan industri nasional dan ekonomi yang lebih mandiri.
Lalu, apa sebenarnya Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), dan mengapa kebijakan ini dianggap vital dalam upaya memperkuat struktur industri lokal? Dalam artikel ini, kita akan membahas pengertian TKDN, manfaat penerapannya, serta cara menghitung nilai TKDN berdasarkan regulasi yang berlaku.
Pengertian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)
Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) adalah persentase yang menunjukkan proporsi komponen lokal yang digunakan dalam suatu produk atau jasa dibandingkan dengan komponen impor. Berdasarkan Permenperin No. 25/2016, TKDN dihitung dengan membandingkan nilai barang jadi setelah dikurangi komponen luar negeri dengan harga barang jadi secara keseluruhan. TKDN menjadi parameter yang penting bagi perusahaan untuk menunjukkan sejauh mana keterlibatan komponen dalam negeri dalam produk atau jasa yang mereka tawarkan, baik di sektor barang, jasa, atau gabungan keduanya.
Tiga Jenis TKDN yang Wajib Diketahui
TKDN mencakup berbagai jenis, termasuk barang, jasa, serta kombinasi dari keduanya. Setiap kategori berfokus pada komponen lokal yang digunakan dalam berbagai aspek produksi dan layanan. Berikut adalah rincian dari masing-masing jenis TKDN.
TKDN Barang
Mengukur proporsi komponen lokal dalam proses manufaktur barang, termasuk bahan baku, tenaga kerja, dan alat produksi yang digunakan.
TKDN Jasa
Menilai seberapa besar kontribusi lokal dalam layanan, seperti penggunaan tenaga kerja dan peralatan yang berasal dari Indonesia dalam penyediaan jasa tersebut.
TKDN Gabungan Barang dan Jasa
Kombinasi dari barang dan jasa, TKDN gabungan menilai proporsi komponen lokal yang digunakan dalam penggabungan layanan dan barang, mulai dari bahan baku hingga proses penyelesaian akhir.
Manfaat Implementasi TKDN
Penerapan TKDN tidak hanya berfungsi sebagai instrumen kebijakan industri, tetapi juga memberikan berbagai manfaat strategis bagi Indonesia. Berikut adalah beberapa manfaat penting dari penerapan TKDN
Meminimalisir Ketergantungan pada Impor
Dengan mengutamakan penggunaan komponen lokal, TKDN membantu Indonesia mengurangi ketergantungan pada produk impor, sehingga menghemat devisa dan meningkatkan investasi domestik dalam pengembangan teknologi.
Mendorong Pertumbuhan Industri Lokal
TKDN mendorong industri lokal untuk berinovasi dan meningkatkan produksi agar sesuai dengan standar yang ditetapkan. Hal ini secara langsung berkontribusi pada peningkatan daya saing produk dalam negeri di pasar global.
Menciptakan Lapangan Pekerjaan Baru
Penerapan TKDN mendukung peningkatan kapasitas produksi di dalam negeri, yang mendorong permintaan tenaga kerja lokal. Hal ini berkontribusi pada pengurangan pengangguran dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Baca Juga: Catat! Ini Perbedaan Hub dan Switch serta Tips Memilih Switch untuk SOHO dan Enterprise
Cara Menghitung TKDN
Untuk menghitung TKDN, digunakan rumus yang telah diatur oleh Permenperin No. 25/2016. Rumus ini digunakan untuk menghitung TKDN barang, jasa, dan gabungan barang dan jasa.
Rumus TKDN
TKDN = [(Harga Barang Jadi – Harga Komponen Luar Negeri) / Harga Barang Jadi] × 100%
Contoh Perhitungan
Misalnya, sebuah produk memiliki biaya produksi sebesar Rp 1.000.000, dan komponen luar negeri yang digunakan sebesar Rp 300.000. Maka TKDN produk tersebut adalah:
TKDN = [(Rp 1.000.000 – Rp 300.000) / Rp 1.000.000] x 100 = 70%
Untuk memperoleh sertifikasi TKDN, perusahaan harus memenuhi regulasi yang diatur dalam Pasal 61 PP 29/2018. Dalam aturan ini disebutkan bahwa produk lokal yang digunakan dalam proyek strategis nasional harus memiliki nilai TKDN minimal 25 persen, dengan total nilai TKDN dan Bobot Manfaat Perusahaan (BMP) mencapai setidaknya 40 persen.
Allied Telesis adalah salah satu brand networking yang telah memenuhi kriteria ini dan menerima sertifikasi TKDN kuning. Dengan produk-produk berkualitas yang memiliki proporsi komponen dalam negeri yang tinggi, Allied Telesis berkontribusi signifikan dalam mendukung proyek strategis nasional di Indonesia, terutama dalam hal jaringan dan infrastruktur digital.
Allied Telesis: Solusi Networking Terpercaya Bersertifikasi TKDN
Allied Telesis adalah pemimpin global dalam menyediakan solusi jaringan yang andal dan inovatif. Produk-produknya tidak hanya mendukung pengembangan digital nasional tetapi juga dioptimalkan untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur di Indonesia. Berikut adalah beberapa produk unggulan dari Allied Telesis yang telah memenuhi standar TKDN.
AT x550-18XSPQm-B51
Merupakan layer 3 stackable switch yang dirancang untuk mendukung kinerja jaringan berkecepatan tinggi, dilengkapi dengan 8 port multi-speed RJ-45 yang mendukung 1G/2.5G/5G/10G, 8 slot SFP+ untuk koneksi 1G/10G, dan 2 port QSFP+ untuk uplink 40G. Ideal untuk lingkungan enterprise, data center, atau backbone jaringan, switch ini mampu menangani bandwidth besar dengan konektivitas cepat. Dengan fitur Autonomous Management Framework (AMF), AT-x550-18XSPQm-B51 mendukung pengelolaan jaringan otomatis, memudahkan provisioning dan backup tanpa perlu banyak interaksi manual, sehingga cocok untuk infrastruktur jaringan yang kompleks dan berskala besar.
AT-x230-10GP
Switch Gigabit Edge ini dilengkapi dengan 8 port PoE+ dan 2 slot SFP untuk uplink fiber optic. Switch ini mendukung Power over Ethernet (PoE+) hingga 30W per port, memungkinkan koneksi perangkat seperti kamera IP atau wireless access points dengan pengelolaan daya dan data yang efisien. Dengan fitur Autonomous Management Framework (AMF) untuk manajemen jaringan otomatis, switch ini sangat ideal digunakan di Usaha Kecil Menengah (UKM) yang memerlukan infrastruktur yang stabil dan mudah dikelola.
AT-x230-28GP
Switch ini dilengkapi dengan 24 port PoE+, ideal untuk mendukung banyak perangkat yang membutuhkan daya tinggi seperti kamera pengawas atau telepon VoIP. Dengan dukungan Autonomous Management Framework (AMF), pengelolaan jaringan menjadi lebih mudah dan otomatis, menjadikannya solusi yang sempurna untuk perkantoran, universitas, atau kampus yang memerlukan jaringan yang kuat, aman, dan dapat dikelola secara terpusat dengan efisien.
AT-x230-18GT
Dirancang dengan 16 port Gigabit dan 2 slot SFP, switch ini menawarkan konektivitas yang cepat dan andal untuk jaringan edge. AT-x230-18GT sangat cocok untuk perusahaan yang memiliki beban jaringan tinggi, dengan fitur-fitur seperti loop protection dan storm control yang menjaga stabilitas jaringan, bahkan di lingkungan kerja yang sibuk dan menuntut.
AT-XS916MXT
Switch Layer 3 ini menghadirkan 12 port 10GBASE-T atau SFP+, memberikan konektivitas berkecepatan tinggi untuk jaringan 10G. AT-XS916MXT dirancang khusus untuk mendukung infrastruktur backbone perusahaan besar atau data center yang membutuhkan bandwidth besar. Fitur Autonomous Management Framework (AMF) memungkinkan pengelolaan jaringan yang otomatis, memastikan kinerja jaringan tetap optimal tanpa perlu banyak interaksi manual.
Dapatkan Solusi Networking Bersertifikasi TKDN di XDC
Sebagai authorized distributor produk-produk Allied Telesis di Indonesia, XDC Indonesia menyediakan solusi networking bersertifikasi TKDN yang dirancang untuk mendukung proyek-proyek strategis di Indonesia. Dengan jaringan produk yang komprehensif dan dukungan teknis profesional, XDC Indonesia siap membantu dari tahap konsultasi hingga after-sales. Hubungi XDC Indonesia sekarang untuk mendapatkan solusi networking terbaik.
Author: Danurdhara Suluh Prasasta
Content Writer Intern CTI Group