Perkembangan teknologi telah mendorong institusi pendidikan untuk beralih ke metode online dengan pengimplementasian Computer-Based Test (CBT) sebagai pengganti ujian menggunakan kertas. CBT memudahkan tenaga pendidik dalam proses penilaian keterampilan dan pengetahuan siswa secara lebih efisien dan akurat, mengurangi kesalahan penilaian, dan memastikan evaluasi yang lebih objektif.
Untuk menerapkan CBT, langkah pertama yang perlu diambil oleh sekolah adalah memastikan memiliki server CBT yang berfungsi dengan baik. Lantas apa saja hal yang perlu dipertimbangkan saat mengaplikasikan server CBT? Mari kita simak penjelasan lengkapnya mulai dari pengertian, fungsi, hingga potensi manfaat yang ditawarkan server CBT di artikel ini.
Mengenal CBT dan Manfaatnya pada Ujian Online
Computer-Based Test (CBT) adalah tes yang berlangsung secara virtual dan sudah terkomputasi secara otomatis sehingga siswa akan mendapat soal yang berbeda-beda. Selain kemudahan penggunaannya, dengan menggunakan tes berbasis komputer, instansi pendidikan bisa mengurangi penggunaan kertas dan alat tulis yang nantinya juga berpengaruh pada keramahan lingkungan.
Manfaat utama dari CBT termasuk meningkatkan efisiensi proses ujian, mengurangi risiko mencontek dengan memberikan paket soal yang berbeda ke peserta, mengurangi risiko human error saat penilaian, menghemat sumber daya, dan mempercepat keluarnya skor ujian. Dengan kata lain, CBT memungkinkan ujian online lebih praktis karena prosesnya serba otomatis.
Jenis-jenis Learning Management System (LMS)
Untuk mendukung pelaksanaan CBT dan e-learning, pendidik dapat menggunakan berbagai Learning Management System (LMS) Berikut beberapa LMS yang populer di Indonesia.
Moodle
Menawarkan keamanan data yang tinggi dan fitur backup otomatis, serta dapat digunakan di berbagai sistem operasi (OS). LMS ini fleksibel dan mudah diadaptasi untuk berbagai kebutuhan pendidikan.
Canvas
Memudahkan integrasi konten pembelajaran dan mampu menerima hingga 3.000 login peserta didik sekaligus. Platform ini sering dibandingkan dengan Moodle karena kualitas dan kemudahan penggunaannya.
Candy CBT
Dirancang khusus untuk ujian bagi siswa SMP dan SMA/SMK sederajat. Tampilan interface dapat disesuaikan sesuai kebutuhan sekolah untuk melaksanakan ujian online.
Edubox
Digunakan untuk penilaian ulangan harian, PTS, PAS, ujian sekolah, hingga try out. Platform ini juga membantu dalam menyiapkan hasil rekapan nilai peserta ujian secara otomatis.
Quizroom
Dirancang untuk mempermudah kegiatan ujian online di institusi pendidikan formal dan informal. Aplikasi ini ditulis dalam bahasa pemrograman PHP MySQL, memungkinkan fleksibilitas dalam penggunaannya.
WordPress LMS
Sistem open-source yang dapat dimodifikasi menjadi LMS seperti LearnPress atau WP Courseware. LMS berbasis WordPress ini menawarkan fleksibilitas dan kemudahan penggunaan
BeeSmart
Terkenal dengan paket soal yang tidak terbatas, koreksi otomatis, dan sifatnya yang ramah lingkungan karena tidak menggunakan kertas. Platform ini sering digunakan untuk ujian dengan jumlah peserta yang besar.
3 Langkah Dalam Membangun Server CBT untuk e-Learning
Untuk membangun server CBT menggunakan Virtual Private Server (VPS), beberapa langkah yang perlu dilakukan antara lain.
1. Tentukan Jumlah Peserta
Perhitungkan jumlah peserta didik yang akan mengakses server CBT saat ujian berlangsung. Hal ini penting untuk menentukan kapasitas server yang diperlukan agar dapat menangani beban akses yang tinggi tanpa masalah.
2. Tentukan Spesifikasi Server CBT yang Diperlukan
Konsultasikan jenis VPS yang sesuai dengan kebutuhan. Pertimbangkan kapasitas memory, jumlah prosesor, sistem operasi, dan jumlah alamat IP yang diperlukan untuk memastikan server dapat beroperasi dengan optimal.
3. Install Aplikasi atau Software untuk Server CBT
Lakukan instalasi aplikasi atau software yang diperlukan, seperti Moodle, di VPS untuk membuat kelas e-learning. Pastikan semua aplikasi berjalan dengan baik dan kompatibel dengan sistem yang digunakan.
Keuntungan menggunakan VPS untuk server CBT meliputi kendali penuh atas server, memudahkan pengelolaan, keamanan dan kestabilan koneksi.
Apa Saja Pertimbangan Menerapkan Ujian Berbasis CBT Online
Untuk mengimplementasikan ujian berbasis CBT online, sekolah perlu mempertimbangkan beberapa aspek penting, terutama server. Server yang digunakan harus mampu menampung banyak data dan informasi peserta ujian serta menjaga stabilitas arus transfer data selama ujian berlangsung. Selain itu, koneksi internet yang kuat dan andal sangat diperlukan untuk menghubungkan komputer peserta ke server.
Sekolah harus memilih server dengan bijaksana karena server akan menjadi penentu kelancaran ujian. Penggunaan server fisik bisa menjadi salah satu opsi, namun seringkali kurang efektif karena biaya yang tinggi dan perawatan yang rumit. Sebagai alternatif, sekolah bisa menggunakan Virtual Private Server (VPS) karena lebih terjangkau, fleksibel, mudah menyesuaikan kapasitas, dan memiliki keandalan tinggi. Dengan menggunakan VPS, sekolah dapat memastikan pelaksanaan ujian berbasis CBT berjalan lancar tanpa gangguan teknis, menjadikannya solusi yang aman, efisien, dan ekonomis.
Komponen dan Spesifikasi Pendukung CBT
Berdasarkan informasi dari Kemdikbud, spesifikasi untuk pengadaan server CBT meliputi beberapa poin berikut.
Bagi Server
– Desktop Komputer
– CPU minimal 4 core dengan 1,6 GHz
– RAM minimal 8 GB DDR3
– Kapasitas penyimpanan setidaknya 250 GB
– OS Windows Server/10/8/7 atau Linux Ubuntu 14.04 (64 bit)
– Software VM Virtual Box, browser (Mozilla, Chrome, dll), dan eXamBrowser Admin
– 2 unit LAN Card (NIC)
– UPS dengan daya tahan hingga 15 menit (opsional)
– Server cadangan (opsional)
Bagi Peserta Didik
– PC/laptop dengan monitor minimal 11-inch dan RAM minimal 512 MB
– Processor minimal single core
– OS Windows XP/7/8, Linux, macOS, atau Chrome OS
– Web browser Exambro versi terbaru
– Hardisk minimal tersedia 10 GB (free space)
– LAN Card
– Headset/headphone untuk tes listening.
Server yang baik akan menjamin kelancaran pelaksanaan ujian dan mengurangi risiko gangguan teknis. Lenovo menawarkan solusi tersebut berupa ThinkSystem ST50 V2 yang memberikan kinerja optimal, skalabilitas, dan efisiensi energi untuk pelaksanaan CBT yang andal.
Lenovo ThinkSystem ST50 V2, Solusi Server untuk CBT
Lenovo ThinkSystem ST50 V2 adalah server yang ideal untuk mendukung pelaksanaan CBT dengan berbagai fitur unggulannya. Sebelumnya dikenal dengan nama “Rocket Lake,” Lenovo ThinkSystem ST50 V2 merupakan server single-socket tower entry level yang cocok untuk berbagai keperluan bisnis kecil, kantor rumah, retail, institusi pendidikan, dan kantor cabang. Dengan dukungan prosesor Intel Xeon E-2300 Series, server ini mampu menangani beban kerja yang berat sambil tetap menjaga konsumsi daya yang rendah, membuatnya menjadi solusi yang ekonomis dan efektif.
Lenovo ThinkSystem ST50 V2 menawarkan kombinasi sempurna antara kinerja, skalabilitas, dan kemudahan pemeliharaan. Memastikan setiap institusi, baik besar maupun kecil, dapat memanfaatkan teknologi server yang andal dan efisien.
Fitur dan Spesifikasi Lenovo ThinkSystem ST50 V2
Berikut fitur dan spesifikasi utama dari Lenovo ThinkSystem ST50 V2.
Scalability and Performance
Lenovo ThinkSystem ST50 V2 menawarkan berbagai fitur untuk meningkatkan kinerja, skalabilitas, dan mengurangi biaya.
– Kinerja prosesor single-socket dengan Intel Xeon E-2300 Series processors hingga 8 cores dan kecepatan core hingga 3.7 GHz.
– Intel Pentium G6405, G6505, dan G6605 processors dengan 2 cores dan kecepatan core hingga 4.3 GHz.
– Dukungan hingga empat 3200 MHz DDR4 ECC UDIMMs dengan n kecepatan dan kapasitas hingga 128 GB.
– Tiga slot PCIe untuk ekspansi I/O, salah satunya dengan interface PCIe Gen4 untuk maksimalkan kinerja I/O.
– Dukungan NVMe M.2 drive untuk operasi boot OS.
– Tiga drive bays non-hot-swap, mendukung HDDs atau SSDs.
Availability and Serviceability
Server ini dirancang beroperasi 24/7 dengan berbagai fitur untuk meningkatkan ketersediaan dan kemudahan pemeliharaan.
– Memori UDIMM dengan perlindungan ECC untuk menghindari kerusakan sistem akibat kesalahan soft memory.
– Tool-less cover removal untuk akses mudah ke bagian yang dapat di-upgrade dan servis.
– Onboard SATA RAID atau advanced hardware RAID redundancy untuk perlindungan data.
– Monitoring dan recovery jarak jauh dengan Built-in Active Management Technology (AMT) 15.0.- Lenovo XClarity Provisioning Manager Lite untuk instalasi OS dan diagnostik sistem.
– Garansi terbatas CRU dan onsite selama satu atau tiga tahun dengan opsi upgrade layanan tambahan.
Manageability and Security
Fitur manajemen dan keamanan canggih yang ditawarkan oleh Lenovo ThinkSystem ST50 V2 meliputi.
– Intel Active Management Technology (AMT) 15.0 untuk manajemen jarak jauh.
– Unified Extensible Firmware Interface (UEFI) untuk peningkatan setup, konfigurasi, dan pembaruan.
– Integrated hardware Trusted Platform Module (TPM) mendukung TPM 2.0.
– Administrator and power-on passwords untuk keamanan.
– Padlock loop, optional intrusion switch, dan Kensington-style cable lock slot untuk keamanan fisik
Energy Efficiency
Lenovo ThinkSystem ST50 V2 juga hemat energi dengan mengaplikasikan fitur-fitur berikut.
– Power supply bersertifikat 80 PLUS Platinum untuk penghematan energi yang lebih besar.
– Intelligent cooling engine (ICE) untuk penyesuaian kecepatan kipas yang optimal.
– ThinkSystem capacity planner untuk perencanaan konsumsi daya yang efisien.
– Intel intelligent power capability untuk mengurangi daya yang digunakan.
Dapatkan Lenovo ThinkSystem ST50 V2 Hanya di XDC
Sebagai authorized distributor Lenovo di Indonesia, XDC Indonesia menawarkan dukungan profesional dan bersertifikasi yang siap membantu Anda mulai dari proses konsultasi hingga dukungan after-sales untuk memastikan integrasi teknologi pendidikan Anda berjalan dengan lancar. Hubungi XDC Indonesia sekarang melalui link ini untuk mendapatkan solusi server CBT yang efisien dan terpercaya.
Penulis: Danurdhara Suluh Prasasta
Content Writer Intern CTI GROUP